JAKARTA - Kebijakan makroprudensial diperkirakan akan melonggar sejalan dengan tren resesi perekonomian global.
Menurut ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana, kebijakan pelonggaran likuiditas akan menjadi respons terhadap perang dagang yang makin memanas dari sisi moneter dan makroprudensial.
“Di samping dorongan terhadap efisiensi pasar keuangan akan terus dilakukan,” kata Fikri kepada Bisnis.com, Selasa (13/8).
Dari sisi fiskal, Fikri berpendapat bahwa pemerintah harus bijaksana dalam pengeluaran APBN, serta lihai dalam mendorong penerimaan negara baik dari pajak maupun non-pajak.
Perang dagang dan mata uang global, ujar Fikri, menimbulkan kekhawatiran yang berasal dari sinyal inverted yield curve. Yang utama, resesi global ditakutkan akan terjadi dalam satu hingga dua tahun mendatang.
“Sebagai dampaknya, kembali risk premi kita di mata investor global akan berada di titik yang tinggi,” ujar Fikri. Dalam kondisi perang dagang dan kurs global yang tengah memanas, ia masih meyakini perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5% di akhir tahun. (MS)