JAKARTA - Indonesia telah menerima pinjaman sebesar US$ 49,6 juta dari Bank Dunia untuk membiayai pengembangan daerah perkotaan yang terintegrasi.
Pinjaman yang sudah disetujui oleh Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada hari Senin (10/6) tersebut, digunakan untuk membiayai proyek pemerintah bertajuk National Urban Development Project (NUDP), yang bertujuan mengintegrasikan perencanaan pembangunan perkotaan dan meningkatkan dampak positif urbanisasi.
Mengutip laporan The Jakarta Post, proyek tersebut akan membantu berbagai kota mengintegrasikan rencana dan strategi sektoral, termasuk master plan untuk sistem transportasi, perumahan, perekonomian, dan lingkungan. Proyek tersebut juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara investasi jangka menengah, prioritas infrastruktur, dan kebutuhan pembiayaan.
“Proyek ini akan memicu pembiayaan infrastruktur yang lebih efektif dan menghasilkan kota yang lebih layak huni dan produktif,” kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A. Chaves dalam pernyataan resminya, Rabu (12/6).
Chaves menambahkan bahwa NUDP juga akan memperkuat hubungan antara tata kota dan pembangunan infrastruktur untuk menghasilkan investasi yang lebih efisien dan mengurangi risiko dampak perubahan iklim, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap risiko perubahan iklim global.
Menurut catatan PBB, Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar urbanisasi di dunia. Sebanyak 137 juta orang atau 54% dari populasi Indonesia tinggal di perkotaan, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 68% pada tahun 2025. (MS)