JAKARTA. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) hanya mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 19,1 triliun sampai akhir Juni 2019, 45,5% dari target yang ditetapkan oleh perseroan pada awal tahun ini yaitu Rp 42 triliun.
Hafid Hadeli, Presiden Direktur ADMF, mengatakan realisasi pembiayaan baru pada semester ini dipengaruhi oleh lesunya angka penjualan mobil baru. Sehingga perseroan hanya mengandalkan lini pembiayaan motor baru, motor bekas, dan mobil bekas. "Yang negatif pembiayaan mobil baru," kata Hadeli ketika ditemui idnfinancials.com pada Senin (29/7) hari ini.
Hadeli mengakui bahwa pada Maret lalu perseroan sempat menarget pembiayaan baru sebesar Rp 42 triliun sampai akhir tahun ini. Hal ini dipengaruhi oleh ekspektasi pelaku industri mobil di Indonesia, yang menyebut bahwa penjualan mobil baru pada tahun ini akan tumbuh 5%. "Waktu kita bilang Rp 42 triliun awal tahun itu asosiasi bilang tumbuh 5% (penjualan mobil baru)," jelas Hadeli.
Oleh karena itu, Hadeli mengatakan bahwa perseroan akan bergantung pada realisasi penjualan mobil baru pada semester kedua tahun ini. Jika tren penjualan mobil baru pada semester kedua tahun ini masih turun, kata Hadeli, perseroan optimis dapat mencapai target pembiayaan barunya sampai akhir tahun di kisaran Rp 40 triliun sampai akhir tahun. (KR)