JAKARTA. WWF Indonesia menilai kinerja industri perbankan belum terlalu memperhatikan isu perubahan iklim, dalam menjalankan kebijakannya di Indonesia.
Jeanne Stampe, Kepala Keuangan Berkelanjutan WWF Asia, mengatakan industri perbankan di Indonesia perlu memastikan risiko perubahan iklim dalam portofolionya. Alasannya, kata Stampe, perekonomian di kawasan ASEAN saling terkiat satu sama lain. “Sehingga potensi terjadinya dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan lebih besar,” kata Stampe pada idnfinancials.com.
WWF mencatat saat ini hanya ada 8 bank yang telah mengikuti Sustainable Banking Assessment (Susba). Dari 8 bank, hanya 5 bank yang memenuhi kriteria penilaian di atas 35%. Kelima bank tersebut adalah Bank Mandiri, BRI, BJB, BNI, dan Muamalat. Sementara itu sisanya yaitu Bank BCA, Panin, Permata, hanya memenuhi kriteria kurang dari 25%. (KR)