JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 6% year on year (yoy) menjadi Rp 9,803 miliar di semester I-2019. Di periode yang sama, pendapatan perusahaan meningkat 3% yoy menjadi Rp 116,182 miliar.
Menurut Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto, penurunan laba bersih perusahaan di 1H disebabkan oleh harga beberapa komoditas yang menurun selama periode tersebut. “Terutama harga kelapa sawit, CPO [yang] turun 18%,” kata Prijono dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/8).
Selain itu, Prijono mengungkapkan bahwa harga batu bara yang menurun tahun ini turut berkontribusi menekan laba bersih Astra International di 1H. Meskipun begitu, tambahnya, kinerja perusahaan masih tertolong dengan akuisisi tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang dilakukan tahun lalu melalui salah satu entitas anak yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR).
Prijono mengatakan bahwa dirinya optimistis kinerja Astra International sepanjang tahun ini akan membaik seiring dengan penyelesaian beberapa proyek yang melibatkan perusahaan seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan jalan tol. “Sekarang ini jalan tol juga sudah membuahkan hasil,” ujarnya. (MS)