JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) meyakini sektor pariwisata masih berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sehingga DLTA tak mau melewatkan peluang ini.
Mengulik laporan keuangan di semester-I 2019, penjualan emiten minuman ini turun tipis 0,2% dari Rp 389,49 miliar di semester I-2018 menjadi Rp 388,55 miliar di semester I-2019. "Regulasi dan daya beli masih jadi faktor utama tekanan ke industri bir," ujar Ronny Titiheruw, Direktur DLTA seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (15/9).
Regulasi yang dimaksud tak lain adalah beberapa peraturan daerah yang membatasi penjualan dan pemasaran bir. Namun demikian, Delta Djakarta masih optimistis dapat memperbaiki kinerjanya di semester kedua tahun ini.
"Kami tetap perluas area pasar dan fokus ke area turis," sebut Ronny. Sektor pariwisata memang berperan penting dalam pertumbuhan industri bir, oleh karena itu DLTA tak mau melewatkan peluang ini.
Laporan keuangan selanjutnya mengungkapkan beban pokok penjualan DLTA sampai paruh pertama tahun ini naik 4,7% year on year (yoy) menjadi Rp 114,56 miliar. Sehingga laba kotor tergerus menjadi Rp 273,99 miliar atau turun 2,7% dari tahun sebelumnya (yoy) Rp 280,11 miliar. Laba bersih perusahaan mencapai Rp 141,55 miliar pada semester I-2019, atau turun 0,7% dari Rp 142,65 miliar (yoy). (AM)