JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tengah mengincar proyek pengembangan Terminal 3 Bandara Internasional Taoyuan di Taipei, Taiwan dengan nilai Rp 10 triliun.
“Sampai akhir tahun, WIKA menyasar pekerjaan pengembangan bandara Terminal 3 di Taipei senilai kurang lebih Rp 10 triliun,” kata Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya kepada Bisnis Indonesia, Rabu (2/10).
Hingga akhir tahun, perusahaan terus mengincar kontrak baru dari luar negeri. Pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 di Bali bulan Agustus lalu, WIKA berhasil mengantongi kesepakatan untuk proyek perumahan sosial senilai US$ 66 juta di Pantai Gading serta proyek liquid bulk terminal senilai US$ 40 juta di Zanzibar.
Proyek-proyek di luar negeri, ujar Mahendra, lebih menguntungkan WIKA karena proyek-proyek tersebut memiliki margin laba yang lebih tinggi sebesar 13%-17% dibandingkan margin laba proyek-proyek di Indonesia sebesar 10%-12%. Selain itu, perusahaan juga menerima pembayaran atas proyek-proyek di luar negeri dalam valuta asing sehingga kemampuan lindung nilai atau hedging perusahaan untuk belanja valuta asing meningkat.
Sepanjang tahun 2019, WIKA menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 61,74 triliun. Hingga bulan Agustus, perusahaan telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 20,3 triliun.
“Kami masih optimistis [dapat mencapai target]. Banyak proyek-proyek yang open tender pada sisa waktu ini,” pungkas Mahendra. (MS)