JAKARTA. Kerugian PT Metro Realty Tbk (MTSM) hingga September 2019 meningkat 32,24% menjadi Rp 2,83 miliar dibanding kerugian yang dialami pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp2,14 miliar. Membengkaknya kerugian tersebut karena naiknya beban operasional.
Sukardi, Direktur Independen MTSM, menjelaskan meningkatnya biaya operasional yang berasal dari kenaikan gaji yang disesuaikan dengan UMR, pajak PBB, dan sanksi pajak dari tahun sebelumnya menjadi penyebab membesarnya kerugian perusahaan.
Sementara itu pendapatan perseroan meningkat 4,67% menjadi Rp21,74 miliar dari Rp20,77 miliar pada kuartal III 2018. "Pendapatan meningkat berkat kenaikan biaya sewa," jelas Sukardi di Jakarta Pusat, Jumat (13/12).
Untuk membalik kerugian, Sukardi menyatakan fokus menambah tenant gedung. Ia tidak menampik, peningkatan tenant sebesar 4,68% membawa peningkatan sewa pada perseroan. MTSM juga masih akan fokus dengan aset eksisting melalui peremajaan atau renovasi di tiga gedung; Metro Pasar Baru, Melawai Plaza, dan Sunter Plaza, dan menunda langkah membangun gedung baru. (AM)