JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berniat menyelesaikan restrukturisasi utang sebesar US$2,2 miliar pada akhir 2019. Ini merupakan restrukturisasi utang terbesar di Indonesia, menurut Silmy Karim, Presiden Direktur KRAS.
“Dengan potensi tidak lebih dari Januari 2020 bisa selesai,” kata Karim ketika ditemui idnfinancials.com pada Jumat (13/12) hari ini.
Karim menjelaskan US$2,2 miliar utang KRAS berasal dari 4 bank yaitu PT CIMB Niaga Tbk (BNGA), Standard Chartered, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), dan PT Bank DBS Indonesia. Karim menyebut nilai tersebut sekitar 22% dari total utang yang direstrukturisasi perseroan.
“Ketika ini selesai KRAS kembali lagi memiliki nafas untuk bisa menata kembali manajemennya, produksinya, untuk mengembalikan performance KRAS menjadi lebih baik,” jelas Karim.
Untuk restrukturisasi, KRAS telah meminta perpanjangan tenor utang ke 4 bank tersebut menjadi 10 tahun. Namun Karim enggan menyebutkan berapa penyesuaian bunga yang disepakati dalam restrukturisasi ini. “Mengenai nilainya berapa dan persentase (bunga) betapa kita tidak bisa disclose,” kata Karim.
Karim menegaskan bahwa KRAS juga tengah berniat menjual sejumlah asetnya yang dinilai tidak produktif. Langkah ini dinilai akan membantu perseroan dalam mencicil utang ke sejumlah bank. (KR)