JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), perusahaan pelat merah dan anak usahanya mendapatkan fasilitas pinjaman dari empat bank bernilai Rp 2,35 triliun.
Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/12/19), BUMN farmasi tersebut menyatakan keempat bank pemberi kredit tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 500 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp 500 miliar, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Rp 850 miliar, dan PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS).
Pinjaman dari empat bank tersebut memiliki tenor serupa yaitu 12 bulan dan dapat diperpanjang. Selain itu, setiap bank yang memberi pinjaman, dikenakan bunga 8,4% per tahun, 8,5%, 8%, dan 7,65%.
Pinjaman sebesar itu diperoleh karena perseroan memiliki jaminan jambersama (cross guarantee) bagi pinjaman yang dapat dimanfaatkan anak usaha perseroan dan nilai transaksi itu lebih dari 20% dari nilai ekuitas perseroan. Nilai jaminan tersebut mendapatkan pendapat wajar dari kantor jasa penilai publik (KJPP).
Dalam keuangan Juni 2019, Kimia Farma menunjukkan kewajiban atau liabilitas yang lumayan besar, yakni Rp 8,9 triliun dan membuat rasio liabilitas per ekuitas perseroan itu mencapai 1,12 kali. (ARM)