JAKARTA - Realisasi pendapatan negara tercatat mencapai Rp 1.957,2 triliun atau 90,4% dari target APBN tahun 2019. Angka tersebut tumbuh 0,7% dari realisasi pendapatan negara pada tahun 2018.
“Dengan tekanan dan global economic environment yang tidak kondusif di tahun 2019, kita tetap mampu menjaga pertumbuhan kita di atas 5%,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Selasa (7/1).
Realisasi pendapatan tersebut terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.545,3 triliun (86,5% dari target APBN), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 405 triliun (107,1% dari target APBN), dan hibah sebesar Rp 6,8 triliun. Angka penerimaan pajak tersebut naik 1,7% dari realisasi di tahun 2018, dengan pengaruh dari perlambatan ekonomi global pada kegiatan perekonomian nasional.
Sementara itu, realisasi PNBP yang melebihi target APBN dipengaruhi oleh kinerja pendapatan kekayaan yang dipisahkan, terutama dari surplus Bank Indonesia (BI) dan kontribusi PNBP Kementerian/Lembaga (K/L) di tengah menurunnya penerimaan migas sebagai dampak dari harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dan harga batu bara yang rendah. (MS)