JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membidik kontrak baru sekitar Rp65 triliun pada 2020. Nilai ini lebih tinggi dari target tahun lalu senilai Rp61,74 triliun.
Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan proyeksi kontrak baru tahun ini lebih tinggi karena 2019 merupakan tahun yang berat bagi perusahaan konstruksi. Beberapa proyek ditunda dengan melihat kondisi politik dan baru diteruskan pada 2020. Dari target nilai kontrak baru 2020, WIKA membidik 14% berasal dari proyek luar negeri.
“[Target] 2020 new contract Rp65 triliun, lebih tinggi karena 2019 tahun berat. Kami proyeksikan nilai itu karena banyak carry over juga,” ujarnya, Senin (13/1/2020) malam.
Tumiyana menyebutkan karena gelaran pemilihan presiden yang mempengaruhi proses tender proyek, kontrak baru yang didapatkan emiten ini hanya tercapai Rp42,1 triliun atau 68,19% dari target perseroan.
Kendati begitu, dia menilai realisasi tersebut cukup baik di tengah kondisi perlambatan sektor konstruksi sepanjang tahun lalu. Proyek terakhir yang diperoleh perseroan pada 2019 berupa pembangunan smelter PT Timah di Bangka dengan nilai sekitar Rp770 miliar. (AM)