JAKARTA. Lembaga pemeringkat kredit Japan Credit Rating (JCR) telah menaikkan peringkat utang (rating) Indonesia pada posisi BBB+, dengan outlook stable.
Peringkat tersebut meningkat dibanding Sebelumnya yang pada April 2019, peringkat utang Indonesia berada di level BBB dengan outlook positif.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menganggap kenaikan rating utang Indonesia masih belum berdampak bagi aliran modal asing ke Indonesia. Sebab, ekspektasi investor terhadap prospek ekonomi tahun ini masih dibayangi risiko penyebaran virus corona dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit.
Di pasar modal, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Jumat (31/1) sebesar 117 poin atau 1,94% ke level 5.940,05, juga menjadi cermin kondisi perekonomian. Posisi indeks mencapai tingkat terendah dalam 8 bulan terakhir .
"Ini masih menunjukkan bahwa perhatian investor saat ini akan lebih ke arah isu-isu temporer yang memengaruhi penempatan portofolio baik di pasar modal maupun surat utang," jelas Bhima. (AM)