JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mentargetkan pembangunan smelter senilai US$ 80 juta di Bangka Belitung beroperasi pada awal 2022 untuk mendukung produksi sebesar 80.000 ton.
Direktur Utama PT Timah M Riza Pahlevi Tabrani menjelaskan pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) tersebut menggunakan teknologi dari Finlandia yaitu Autotec dengan investasi US$ 80 juta. Untuk itu pihaknya sejak awal tahun menganggarkan belanja modal Rp2 triliun untuk proyek tersebut.
Proyek pembangunan smelter yang peletakan batu pertamanya (ground breaking) pada Februari 2020 tersebut akan memakan waktu sekitar 19-20 bulan. Dengan selesaikanya smelter baru tersebut, produksi PT Timah ditargetkan akan mencapai 80.000 ton. Sedangkan proyeksi produksi tahun 2019 sekitar 65.000-70.000 ton, dan tahun 2020 ini produksi diperkirakan bisa tumbuh 5%. (AM)