JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai lonjakan harga bawang putih yang terjadi pada Februari 2020 tidak terkait langsung dengan epidemi Corona Virus yang merebak di China. Hal itu disampaikan Guntur Saragih, Anggota KKPU dalam siaran pers kepada media yang dikutip Jumat (14/2).
Menurut dia, kenaikan harga bawang putih kerap berulang pada triwulan pertama setiap tahun. Biasanya, terbitnya Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Surat Izin Impor (SPI) diiringi langkanya pasokan bawang putih. Hal ini diikuti dengan kenaikan harga jual di pasar. "Memasuki April hingga Juni, harga bawang putih akan turun," katanya.
Seperti diketahui, harga bawang putih mencapai Rp 70.000 per kg di DKI Jakarta per 12 Februari 2020, naik dibandingkan harga bawah putih sebesar Rp 40.000 per kg pada 2 Januari 2020. Kebutuhan pasokan bawang putih konsumsi mencapai 40.000 ton-50.000 per bulan di mana 95% diimpor dari China. Kenaikan harga bawang putih saat ini diduga karena proses akses layanan di pelabuhan di China yang terhambat. (LK)