JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Januari mengalami defisit sebesar US$ 0,86 miliar atau tepatnya US$ 864 juta.
Kepala BPS Suhariyanto pada Senin (17/2) mengatakan besarnya defisit tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan defisit pada Januari 2019 yang mencapai US$ 1,06 miliar..
Penyebab defisit tersebut adalah ekspor lebih kecil dibandingkan impor. Nilai ekspor tercatat US$ 13,41 miliar. Sedangkan nilai impor tercatat US$14,28 miliar. Jumlah ekspor turun 7,16% (secara bulanan) dan turun 3,71% (secara tahunan). Sedangkan jumlah impor turun sebesar 1,60% (secara bulanan) dan turun 4,78% (secara tahunan).
Suhariyanto berharap agar kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk menekan defisit neraca perdagangan bisa diimplementasikan dengan baik. "Misalnya implementasi B30 dan berbagai kebijakan lain bisa bergulir dengan mulus. Sehingga tidak hanya defisitnya membaik, tetapi bisa berubah menjadi surplus," tandas Suhariyanto. (AM)