JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan penurunan laba bersih sebesar 5,14% pada tahun 2019 kendati pendapatan naik tipis 1%.
Pada akhir 2019, INCO membukukan laba bersih sebesar US$ 57,40 juta, dibandingkan US$ 60,51 juta yang dicapai periode tahun sebelumnya. Sementara itu pendapatan tercatat US$ 782,01 juta dibandingkan tahun sebelumnya US$ 776,9 juta.
Nico Canter, CEO dan Presiden Direktur INCO dalam siaran pers Kamis (20/2), mengatakan laba sebelum pajak penghasilan (EBIT) perseroan sebesar US$ 89,1 juta pada 2019. Kenaikan harga nikel menurut Nico telah mendorong kinerja perseroan.
“Peningkatan harga nikel di semester kedua tahun 2019 membawa dampak positif bagi kinerja keuangan kami dan memungkinkan kami untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dan kas selama periode tersebut, untuk mengkompensasi hasil yang lebih rendah di semester pertama tahun 2019,” kata Nico dalam siaran pers tersebut.
Harga realisasi rata-rata pada tahun 2019 adalah US$ 10.855 per ton, atau sekitar 6% lebih tinggi dibandingkan harga realisasi rata-rata pada tahun 2018.
Membaiknya kinerja INCO ditunjukkan dengan menurunnya beban pokok penjualan sebesar 1% menjadi US$ 665,5 juta dari sebelumnya US$ 672,9 juta pada tahun 2018. (AM)