JAKARTA. Bangkok Bank menargetkan PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV dengan modal di atas Rp 30 triliun.
“Bangkok Bank bermaksud untuk berinvestasi terhadap nasabah, karyawan, mitra usaha dan infrastruktur Bank Permata, dan mengubah Bank Permata menjadi BUKU IV terkemuka di Indonesia,” tulis ringkasan akuisisi yang diterbitkan Bank Permata, Senin (2/3).
Hingga akhir tahun lalu, Bank Permata masih tercatat sebagai BUKU III dengan modal inti Rp 22,15 trliun. Sehingga untuk menuju BUKU IV, Bank Permata masih harus menambah modal hingga Rp 7,85 triliun.
Bank Permata pun akan didorong untuk berekspansi di regional Asia Tenggara, khususnya untuk membidik segmen UMKM yang jadi bisnis utama Bangkok Bank. Meski Demikian, Bangkok Bank mengaku tak berniat mengutak-atik keorganisasian Bank Permata, termasuk mengubah struktur manajemen Bank Permata, dan akan mempertahankan karyawan.
Bangkok Bank merencakan menggelar RUPSLB pada Kamis (5/3) untuk meminta restu pemegang saham guna menindaklanjuti aksi akuisisi ini. Sementara Bank Permata dijadwalkan melakukan RUPSLB pada 23 April 2020 untuk meminta restu serupa. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada 3 Mei 2020.
Pada Desember 2019, pemegang saham Bank Permata yaitu PT Astra International Tbk (ASII), dan Standard Chartered telah meneken perjanjian jual beli saham (CSPA) dengan Bangkok Bank. Mereka masing-masing akan melepas 44,56% atau total 89,12% saham Bank Permata dengan harga taksiran senilai Rp 37,43 triliun. (AM)