BerandaBeritaVideo

Risiko kredit menurun, BRI tetap hati-hati salurkan kredit

05 March 2020 07:22

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap berhati-hati dalam mendorong penyaluran kredit kendati Pefindo memberikan penilaian menurun terhadap risiko kredit dari bank terbesar Indonesia tersebut.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, sebagai lembaga intermediary, bank harus terus mendorong pertumbuhan kreditnya. Meskipun data Pefindo memberikan sinyal positif, BRI mengaku tetap berhati-hati karena kondisi global yang masih tertekan akibat dampak penyeberan virus corona.

BRI melihat industri perbankan masih tetap harus berhati-hati dalam penyaluran kredit. Meskipun angka loan at risk (LaR) industry turun, tetapi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih tinggi di level 2,53% pada 2019. Apalagi tren NPL mengalami kenaikan dari Tahun 2018 yang sebesar 2,37%.

Haru mengutip data OJK yang menyatakan adanya penurunan kredit bermasalah atau Loan at Risk (LaR) dari sekitar 9,8% pada November 2018 menjadi 9,1% pada November 2019.

"Bank harus meningkatkan upaya perbaikan kualitas kredit baik melalui restrukturisasi, penagihan yang intensif maupun penyelesaian kredit," katanya seperti dikutip Bisnis, Rabu (4/3/2020).

Haru mengatakan pertumbuhan kredit BRI tetap fokus pada segmen umkm karena risiko sangat rendah. Menurut dia, masih ada ruang untuk peningkatan kredit ke nasabah eksisting karena potensi bisnis debitur eksisting yang berkualitas masih cukup besar."Kami yakin target pertumbuhan kredit 9-10% di akhir tahun ini dpt tercapai. Kami juga optimis NPL tetap dapat terjaga," katanya. (AM)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.