BerandaBeritaVideo

Pemerintah rumuskan kembali kebijakan fiskal untuk antisipasi dampak wabah virus corona

05 March 2020 12:02

JAKARTA - Instrumen fiskal akan berperan penting dalam mencegah dampak negatif wabah virus corona atau Covid-19 di sektor produksi dan konsumsi, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Langkah yang telah kami keluarkan kemarin lebih untuk merespons dropnya turisme hingga 2 juta turis dari China, tapi sekarang kalau kita lihat merembet pada sektor produksi maka kita perlu formulasikan [kebijakan fiskal]. Beberapa opsi kebijakan sudah kami kaji dan pasti kita umumkan segera,” kata Sri Mulyani kepada awak media seusai rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Rabu (4/3).

Menurut Sri Mulyani, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kementerian dan lembaga untuk meminimalisir kemungkinan disrupsi dari sisi produksi atau pasokan. Hal ini akan dilakukan melalui relaksasi arus impor barang dan diagnosa sektor industri manufaktur yang terdampak.

Selain itu, ujar Sri Mulyani, Kementerian Keuangan juga terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BI kemungkinan akan mengikuti jejak US Federal Reserve dalam menurunkan suku bunga, sedangkan OJK tidak akan langsung memberi sanksi kepada bank yang mengalami kenaikan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).

“Sekarang kita terus membaca dan meneliti serta mendengar feedback dari dunia usaha. Jadi kita betul-betul memperkirakan akan seperti apa situasi dua-tiga bulan ke depan menjelang puasa dan Lebaran,” kata Sri Mulyani. (MS)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.