JAKARTA. PT Taspen (Persero) mulai masuk pasar dan membeli saham-saham berfundamental bagus dengan harga murah.
“Melihat merosotnya nilai rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), maka saat ini menjadi kesempatan baik untuk mulai borong saham yang fundamentalnya kuat dan secara industri belum turun,” kata Direktur Utama Taspen Antonius NS Kosasih pekan ini.
Antonius menjelaskan pihaknya masuk ke pasar saham bukan semata-mata terkait soal komitmen, melainkan melihat peluang bagus untuk membeli saham-saham di harga murah atau bottom fishing. Namun, dia tidak bersedia mengungkapkan jumlah nilai investasi dan jenis saham yang akan dibeli. Taspen juga akan berinvestasi ke instrumen fixed income, tambahnya.
Tahun lalu, Taspen membukukan hasil investasi senilai Rp 9,11 triliun, naik 19,08% secara year on year (yoy). Jika dirinci, investasi Taspen di surat utang sebesar 67,5% dari total investasi. Menyusul deposito 18,7%, reksadana 6,7%, saham 4,9% dan investasi langsung 2,2%.
“Mayoritas investasi Taspen ditempatkan pada surat utang negara maupun obligasi korporasi dengan fundamental yang kuat, dengan tingkat risiko yang sangat rendah namun tetap memberikan imbal hasil yang baik,” tuturnya. (AM)