JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan bahwa dampak ekonomi dari pandemi virus corona atau Covid-19 tidak sama dengan krisis finansial global tahun 2008 atau krisis moneter Asia tahun 1998.
“Ingat, yang kita hadapi ini tidak hanya masalah pasar keuangan, tidak hanya masalah ekonomi, [tapi juga] masalah kemanusiaan,” kata Perry dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube resmi BI, Kamis (26/3).
Selain itu, Perry juga menekankan bahwa penanganan Covid-19 yang cepat dan memadai akan meminimalisir dampak negatif terhadap pasar keuangan dan perekonomian Indonesia. Ia juga menegaskan perlunya masyarakat mengikuti imbauan pemerintah terkait dengan kerja dari rumah (work from home), tinggal di rumah (stay at home), jaga jarak sosial (social distancing), dan langkah-langkah lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Kami pastikan bahwa ini berbeda dengan [krisis finansial] 2008 atau 1998. Industri perbankan kita secara keseluruhan dalam kondisi yang sehat dengan capital adequacy ratio (rasio kecukupan modal) yang tinggi dan kondisi pasar keuangan yang baik,” kata Perry. Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengumumkan stimulus fiskal sebagai bagian dari upaya menangkal dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian. (MS)