JAKARTA. Meningkatnya arus modal keluar (capital outflow) telah melambat Utang Luar Negeri Pemerintah menjadi sebesar 5,1% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 9,5% (yoy). Peningkatan capital outflow terutama dari penjualan Surat Berharga Negara (SBN) domestik akibat meluasnya pandemi covid-19.
Bank Indonesia (BI) dalam siaran pers nya melaporkan posisi ULN Indonesia pada Februari 2020 mencapai US$ 407,5 miliar atau Rp6.316 triliun (Kurs US$1=Rp15.500). ULN tersebut terdiri dari sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 203,3 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 204,2 miliar.
BI selanjutya mengungkapkan ULN swasta tersebut tumbuh 5,9% (yoy), relatif sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh melambatnya ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sedangkan ULN lembaga keuangan meningkat.
Pada Februari 2020, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan tumbuh sebesar 6,9% (yoy), lebih rendah dari bulan Januari 2020 sebesar 7,7% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan naik dari 0,3% (yoy) pada Januari 2020 menjadi 2,7% (yoy) pada Februari 2020. (AM)