JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penandatangan kontrak proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian-Serpong senilai Rp 2,21 triliun dapat dilakukan pada kuartal empat tahun ini.
Menteri Basuki mengatakan pengerjaan konstruksi proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) SPAM Karian-Serpong dapat dimulai pada 2021 agar waktu jeda antara target rampungnya konstruksi Bendungan Karian di Lebak, Banten, pada tahun 2021 dengan pemanfaatannya melalui proyek SPAM Karian-Serpong tidak terlalu panjang.
“Diharapkan proyek itu sudah bisa mulai tender secepatnya dan pada kuartal keempat 2020 sudah bisa tanda tangan kontrak, sehingga diharapkan pada 2021 dapat dimulai konstruksinya agar proyek ini kemungkinan selesai pada 2022 atau 2023,” kata Menteri Basuki dikutip dari laman Setkab.go.id pada Minggu (19/4).
Total kapasitas SPAM Regional tersebut 4.600 liter per detik (lpd) bagi sekitar 1.6 juta warga di Jakarta bagian Barat dan sekitarnya. Sistem ini akan melayani area DKI Jakarta sebanyak 3.200 lpd, Tangerang sebanyak 650 lpd, dan Tangerang Selatan sebanyak 750 lpd dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 km. Masa kontrak KPBU SPAM tersebut direncanakan selama 33 tahun dimana pengembalian investasi dilakukan dengan tarif air.
Proyek SPAM Regional Karian-Serpong tersebut diperlukan karena terbatasnya cakupan layanan PAM Jaya untuk DKI Jakarta. Pelayanan yang ada baru mencapai 28,05%, sementara PDAM Kota Tangerang 12,77% (untuk melayani Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan). Di lain pihak ada keterbatasan APBN untuk pembangunan infrastruktur, sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan proyek SPAM melalui KPBU. (LK)