JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menunda realisasi rencana perluasan ekspor ke Myanmar, Kamboja dan Vietnam, Arab Saudi dan Ghana tahun ini.
Penundaan tersebut akan berdampak terhadap penjualan ekspor yang imbas tersebut sudah trasa pada kinerja penjualan ekspor SIDO pada tiga bulan pertama.
Direktur Keuangan SIDO, Leonard menyebutkan penjualan ekspor SIDO di tiga bulan pertama tahun ini turun hingga lebih dari 50% dibandingkan periode yang sama. “Ekspansi ke pasar ekspor masih belum dilakukan pada kondisi saat ini,” kata Leonard seperti dikutip Kontan.co.id pada Selasa (21/4).
Dengan terganggunya pasar ekspor, SIDO akan menggenjot kinerja penjualan di pasar domestik dengan strategi menjaga ketersediaan produk di pasar. SIDO juga akan meluncurkan produk-produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Selain itu SIDO juga akan memangkas anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dari semula Rp 180 miliar menjadi Rp 135 miliar-Rp 140 miliar. (AM)