PARIS - Laba usaha Airbus SE anjlok 49% menjadi €281 juta sementara pendapatan menurun 15% menjadi €10,361 miliar di kuartal I (Q1) 2020 akibat pandemi virus corona (COVID-19), yang telah menyebabkan “krisis terburuk yang pernah dialami industri penerbangan”.
Konsorsium penerbangan asal Eropa tersebut telah mengumumkan rencana untuk menyimpan kas setelah mengeluarkan €8 miliar di Q1, termasuk denda sebesar €3,6 miliar dalam investigasi dugaan korupsi di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis.
“Semua jenis biaya kini tengah ditinjau,” kata CEO Airbus Guillaume Faury seperti dikutip Reuters, Rabu (29/4).
Bulan ini, Airbus memangkas produksi pesawat sebesar hingga 42%, dan ada kemungkinan bahwa pengurangan produksi akan terus berlanjut setelah evaluasi pada bulan Juni. Perusahaan juga akan mengurangi belanja modalnya di tahun 2020 sebesar €700 juta menjadi €1,9 miliar dan menghentikan sementara kegiatan non-esensial, kata Faury.
Sejak pandemi COVID-19 mulai memburuk, Airbus telah merumahkan 3.000 pegawai di Prancis dan 3.200 di Inggris. Ribuan pegawai di Jerman, menurut Faury, juga kemungkinan akan terdampak. (MS)