JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan penurunan laba bersih 99,54% yoy, turun jauh dari Rp 377,36 miliar di kuartal pertama tahun 2019 (Q1/2019) menjadi Rp 1,736 miliar di kuartal pertama tahun 2020 (Q1/2020).
Hal itu terjadi meskipun terjadi kenaikan pendapatan bunga dan syariah 15,93% dari Rp 1,33 triliun (Q1/2019) menjadi Rp 1,54 triliun (Q1/2020). Perseroan mengalami kenaikan 1,76% dari pendapatan bunga, dari Rp 2,51 triliun (Q1/2019) menjadi Rp 2,55 triliun (Q1/2020) dan penurunan pendapatan syariah 5,13% dari Rp 415,28 miliar (Q1/2019) ke Rp 393,99 miliar (Q1/2020). Akan tetapi, beban bunga turun 14,09% dari Rp 1,43 triliun (Q1/2019) ke Rp 1,23 triliun (Q1/2020) dan beban syariah naik 8,40% dari Rp 160,82 miliar (Q1/2019) ke Rp 174,33 miliar (Q1/2020).
Meskipun demikian, perseroan mencatatkan kenaikan beban operasional yang signifikan, 43,18%, dari Rp 1,25 triliun (Q1/2019) menjadi Rp 1,79 triliun (Q1/2020), di mana sebagian besar dari kenaikan beban merupakan kontribusi dari kerugian penurunan nilai aset keuangan, yang naik dari Rp 106,99 miliar (Q1/2019) ke Rp 621,67 miliar (Q1/2020), menyebabkan tergerusnya laba bersih perseroan. (ARM/AC)