BerandaBeritaVideo

Penelitian: Pemilik hotel di Asia tingkatkan pembiayaan utang untuk topang neraca

19 May 2020 14:05

JAKARTA - Pemilik hotel di Asia cenderung menambah pembiayaan utang untuk meningkatkan arus kas demi menopang neraca di tengah krisis yang disebabkan pandemi virus corona (COVID-19), menurut penelitian Jones Lang LaSalle (JLL).

Menurut Adam Bury dan Corey Hamabata, Executive Vice President dan Senior Vice President Hotels & Hospitality JLL Group, pembatasan perjalanan yang diterapkan untuk menangkal penyebaran virus corona menyebabkan pemilik hotel terpaksa mempertimbangkan berbagai opsi pembiayaan jangka pendek.

“Kami melihat upaya bersama untuk mengurangi potensi gagal bayar pinjaman atau kemungkinan yang lebih buruk. Banyak pemilik yang segera mencari jalur kredit tambahan untuk menstabilkan bisnis mereka dan meredam penurunan hingga permintaan normal kembali,” kata Bury dalam keterangan resmi yang diterima IDNFinancials.com, Senin (18/5).

Segmen resort, imbuh Bury, diperkirakan akan mengalami pemulihan yang paling lambat karena sektor tersebut sangat bergantung pada tamu internasional. JLL memperkirakan bahwa pembiayaan utang akan diperlukan oleh sejumlah resort di Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Maladewa.

“Ketika perbaikan jangka pendek ini tidak dapat dicapai, ada potensi untuk aset tertekan mengalir ke pasar pada paruh kedua tahun 2020,” ujar Bury.

“Pasca-COVID, kita mungkin akan menemui keterbatasan pasokan baru di masa depan dan kenaikan neraca mereka yang mampu bertahan dalam situasi buruk ini, yang pada akhirnya menghasilkan fundamental yang lebih kuat untuk industri di masa mendatang.” (MS)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.