JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, berencana mengakuisisi PT Rabobank International Indonesia untuk digabungkan dengan anak usahanya.
BBCA memperkirakan nilai transasksi dari akuisi Rabobank adalah sekitar Rp500 miliar. Namun nilai akhir rencana akuisisi yang disepakati nantinya, akan mengacu kepada nilai ekuitas Rabobank yang disesuaikan pada saat pelaksanaan akuisi, ditambah dengan premium yang bersifat tetap sebesar US$20,5 juta.
Dalam keterangan resminya, manajemen BBCA menjalaskan perseroan akan membeli 3,72 juta lembar saham atau setara dengan 99,99% saham Rabobank. Kemudian sisanya akan dibeli oleh PT BCA Finance. Manajemen mengaku akusisi Rabobank tidak menggunakan pendanaan eksternal, namun akan menggunakan modal internal perseroan. “[Pendanaan] dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan,” jelas manajemen BBCA.
Untuk melanjutkan rencana akuisisi tersebut, BBCA dan Rabobank akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang akan diadakan pada 30 Juli 2020 mendatang. Kemudian penandatangan akta akuisisi diperkirakan pada 10 September 2020, atau setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sebagai informasi, saat ini Rabobank dikendalikan oleh Cooperatieve Rabobank U.A. dengan persentase kepemilikan 81,65%. Sementara itu BBCA dikendalikan oleh PT Dwimuria Investama Andalan, perusahaan milik Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono, dengan nilai kepemilikan 54,94%. (KR)