JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei mencapai 0,07% month to month (mtm), turun dari 0,08% mtm pada bulan April.
Angka tersebut lebih rendah daripada pola inflasi selama bulan Ramadan dan Idulfitri dalam lima tahun terakhir yang rata-rata mencapai 0,69% mtm.
“Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK Mei 2020 tercatat sebesar 2,19% yoy, menurun dibandingkan dengan inflasi April sebesar 2,67% yoy,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video yang disiarkan di kanal YouTube resmi BI, Kamis (18/6).
Berdasarkan komponen, imbuh Perry, inflasi inti menurun karena melambatnya permintaan domestik dan konsistensi bank sentral dalam mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai target. Kelompok volatile food tercatat mengalami deflasi akibat koreksi harga beberapa komoditas karena permintaan yang melambat, pasokan yang memadai, dan terjaganya distribusi barang.
Sementara itu, kelompok administered prices mengalami inflasi, terutama karena peningkatan musiman tarif angkutan udara, tarif kereta api, dan rokok kretek filter.
“Ke depan, Bank Indonesia konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dalam sasarannya sebesar 3,0% +/- 1% pada 2020 dan 2021,” tutup Perry. (MS)