JAKARTA - Pemerintah menggenjot pertumbuhan produksi dan ekspor udang guna mencapai target sebagai lima besar eksportir ikan di dunia. Untuk itu, diperlukan penambahan sentra tambak udang dan sarana pendukung lainnya, seperti produksi pakan, infrastruktur jalan, dan pelabuhan.
Safri Burhanuddin, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan peningkatan produksi udang tidak bisa dilakukan tanpa ada upaya terhadap peningkatan sarana pendukungnya. "Peningkatan produksi udang harus berkelanjutan dari sisi kualitas dan kuantitas, serta juga harus mendukung keberlanjutan lingkungan hidup di kawasan budidaya itu," katanya saat melakukan kunjungan ke sentra tambak udang di Aceh dikutip dari siaran pers pada Kamis (16/7).
Kunjungan ke sentra tambak udang skala besar di Aceh itu sebagai upaya membidani Rapat Koordinasi Teknis dan Kelompok Kerja Peningkatan Produksi Udang Nasional. Di Provinsi Aceh akan dicetak 18 ribu hektare (Ha) tambak udang skala besar dan ditargetkan produksi udang dapat mencapai 5 ton per Ha.
Menurut dia, ekstensifikasi lahan tambak harus disertai intensifikasi tambak, seperti implementasi teknologi tepat guna dalam pengelolaan air, induk, benih, dan pakan. Selain itu, petambak udang perlu juga memperhatikan aspek pengelolaan limbah secara bertanggung jawab. “Salah satu cara untuk mendorong Indonesia masuk 5 besar negara eksportir ikan di Dunia antara lain, meningkatkan ekspor udang sebagai komoditas ekspor ikan utama di Indonesia,” katanya. (LK)