JAKARTA. PT Eka Sari Lorena Tbk (LRNA) membatalkan rencana peremajaan dan pengadaan armada serta infrastrukturnya, yang menggunakan dana perolehan dana penawaran saham perdana (IPO), karena kondisi arus kas yang sedang negatif.
Herlisa Dessy H. Silalahi, Direktur Keuangan LRNA, menjelaskan perseroan sebelumnya berencana menggunakan 12,5% dana perolehan bersih dari IPO untuk peremajaan armada dan infrastruktur. Ini setara dengan Rp15,86 miliar, dari total perolehan bersih dana IPO sebesar Rp127,43 miliar. Sedangkan sebesar Rp3,82 miliar atau 3% dana IPO dialokasikan untuk modal kerja.
Karena kondisi arus kas negatif, LRNA pun mengalokasikan sebagian besar sisa dana IPO untuk modal kerja. Sampai akhir Juni 2020 kemarin, perseroan telah mengalokasikan Rp11,41 miliar atau setara 9% dari dana IPO untuk modal kerja.
“Untuk sementara [anggaran peremajaan armada] digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan dikarenakan defisit cash flow,” kata Silalahi lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.
LRNA telah menggunakan 99,9% atau setara Rp127,28 miliar dana IPO. Sisa dana IPO saat ini tercatat sebanyak Rp140,41 juta, serta akan digunakan untuk tambahan pengadaan armada dan infrastrukturnya. (KR)