JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan nilai emisi emiten yang melakukan penawaran umum (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Agustus 2020 masih sedikit dibandingkan periode serupa tahun lalu.
Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK menyampaikan nilai emisi penawaran umum sejak awal tahun hingga 7 Agustus 2020 mencapai Rp 3,3 triliun dari 29 emiten yang memperoleh pernyataan efektif. "Periode yang sama tahun 2019, sebesar Rp 8,5 triliun dari 29 emiten yang memperoleh pernyataan efektif dan tercatat di bursa," katanya di Jakarta, Senin (10/8).
Di antara emiten yang terdaftar itu, katanya, terdapat 21 emiten tercatat di papan pengembangan dengan nilai aktiva bersih antara Rp 1 miliar-Rp 100 miliar, sedangkan tiga emiten lainnya tercatat di papan akselerasi, dan hanya lima emiten tercatat di papan utama dengan aktiva berwujud bersih aset di atas Rp 100 miliar.
Menurut dia, kondisi itu menunjukkan bahwa cukup banyak perusahaan beraset kecil dan menengah memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan. Namun, pertumbuhan kapitalisasi pasar belum menggembirakan karena nilai emisi kecil. (LK)