JAKARTA - Kementerian Keuangan menyiapkan program bantuan sosial (bansos) produktif untuk meningkatkan daya tahan sektor UMKM selama pandemi virus corona (COVID-19).
“Saat ini kita juga sedang menyiapkan berbagai program tambahan karena penyerapan dari beberapa [program untuk UMKM] ini masih perlu untuk ditingkatkan, seperti pemberian apa yang disebut bansos produktif,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM dan Katadata pada hari Selasa (12/8).
Menurut Sri Mulyani, saat ini pemerintah tengah mengidentifikasi 9 juta pelaku usaha mikro yang akan diberikan bansos produktif masing-masing sebesar Rp 2,4 juta. Selain itu, imbuhnya, pemerintah juga akan memberikan bantuan kredit tanpa bunga sebesar Rp 2 juta kepada pelaku usaha ultra-mikro.
“Itu yang dilakukan oleh pemerintah untuk bisa makin meningkatkan daya tahan dari usaha yang sangat kecil, usaha ultra mikro, dan usaha mikro yang belum bankable,” ujar Sri Mulyani.
Tantangan utama dalam program ini, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, adalah data yang tidak diperbarui, sedangkan pemerintah tidak dapat menunggu verifikasi data. Karena itu, pemerintah akan menggunakan data yang ada, ditambah data nasabah bank dengan rekening senilai kurang dari Rp 1-2 juta.
“Waktu mendesain program kita juga konsultasi [dengan Badan Pemeriksa Keuangan] supaya nanti tidak menjadi persoalan dari sisi akuntabilitas, karena memang ini semua harus dipertanggungjawabkan,” papar Sri Mulyani.
“Memang trade off antara kecepatan dan ketepatan pada saat bahan baku datanya belum komplit menjadi suatu yang sangat menantang untuk kita semuanya.” (MS)