JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Filipina menyepakati penguatan kerja sama dan mengurangi hambatan perdagangan di tengah pandemi COVID-19. Pembahasan kerja sama dagang antara dua negara itu berlangsung dalam pertemuan vitsual The Joint Working Group on Trade, Investments, Handicrafts, and Shipping (JWG-TIHS), kemarin.
Iman Pambagyo, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan menyampaikan pandemi COVID-19 telah membuat ekonomi Indonesia dan Filipina mengalami kontraksi. "Pada pertemuan JWG ini, kedua delegasi sepakat memperkuat kolaborasi dan kerja sama dan mencari jalan keluar atas permasalahan dagang," katanya dikutip pada Kamis (13/8).
Menurut dia, isu dagang yang dibahas oleh delegasi Indonesia yakni, menyangkut penggunaan instrumen special safeguard (SSG) terhadap produk kopi instant, rencana investigasi safeguars atas impor kendaraan, dan pendaftaran produk obat pada food and drugs administration (FDA) Filipina selama pandemi COVID-19. Sebaliknya, delegasi Filipina mengangkat isu eksport produk pertanian, peternakan, dan minuman olahan ke Indonesia.
Selama semester I 2020, Indonesia mencatakan perdagangan sebesar US$ 2,9 miliar ke Filipina, di mana ekspor RI tercatat US$ 2,6 miliar dan impor US$ 283 juta, sehingga RI membukukan surplus US$ 2,3 miliar. (LK)