JAKARTA - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menganggarkan dana sebesar US$3-4 juta untuk pengembangan dan eksplorasi tambang milik perusahaan.
Saat ini, perusahaan memiliki tambang seluas 5.569 ha yang memproduksi konsentrat timbal, konsentrat seng, dan perak, walaupun baru 390 ha yang sudah dieksplorasi.
Per Agustus 2020, sumber daya logam dasar atau galena milik ZINC mencapai 23,33 juta ton, naik dari 14,44 juta ton di tahun 2018.
“Jumlah sumber daya dan cadangan galena yang dimiliki oleh ZINC telah mengacu pada standar JORC (Joint Ore Reserves Committee),” kata Direktur Keuangan ZINC Hendra Susanto William dalam keterangan resmi yang diterima IDNFinancials.com, Selasa (15/9).
“Kami merasa bersyukur atas keluarnya hasil terbaru dari penilaian terhadap sumber daya tersebut, sehingga hasil JORC ini menjadi sentimen positif terhadap keberlanjutan pengembangan perusahaan dan peningkatan nilai pemegang saham.”
ZINC telah membangun dua smelter, masing-masing untuk timbal dan seng. Smelter timbal tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal I-2021, sedangkan smelter seng ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2022.
“Kami melihat kedua komoditas ini sangat memiliki prospek yang positif, karena kebutuhan pangsa pasar domestik masih sangat besar dan sangat bergantung terhadap impor untuk memenuhi kebutuhan komoditas ini setiap tahunnya,” kata Hendra. (MS)