BONTANG - PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau Pupuk Kaltim dan PT Dahana (Persero) resmi membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN).
Pembentukan JV tersebut merupakan bagian dari program hilirisasi berbasis gas alam yang dikembangkan Pupuk Kaltim. Pada hari Selasa (22/9) kedua perusahaan meresmikan pile load test tanda dimulainya pembangunan pabrik amonium nitrat KAN di Kawasan Industri Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur yang dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniani.
Menurut Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmat Pribadi, pabrik amonium nitrat tersebut diharapkan dapat menopang ketahanan pangan nasional, berkontribusi terhadap perekonomian, dan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Bontang.
“Pupuk Kaltim antusias dan optimis pelaksanaan program hilirisasi industri berbasis natural gas melalui PT KAN mampu menjadi salah satu penopang perekonomian nasional, khususnya dampak ekonomi bagi masyarakat Bontang,” kata Rahmat dalam keterangan resmi di laman Kementerian BUMN, Kamis (24/9).
Pabrik KAN, ujar Direktur Utama Dahana Budi Antono, ditargetkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2022 dan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 75.000 ton per tahun.
“Dengan kapasitas produksi 75.000 ton per tahun, Dahana tidak akan mengimpor lagi amonium nitrat, sehingga bisa menghemat devisa negara. Begitu juga bagi warga Bontang, PT KAN berkomitmen untuk membuka kesempatan kerja secara terbuka dan lebih luas,” papar Budi. (MS)