JAKARTA - Gerakan Non-Blok (GNB) harus bersatu sebagai kekuatan positif di tengah dinamika geopolitik global, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Hal tersebut disampaikan Retno dalam Konferensi Tingkat Menteri GNB di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan secara virtual pada hari Jumat (9/10).
“Dengan 120 anggota dan hampir 60% populasi dunia, GNB memiliki kekuatan ukuran dan jumlah. Kita harus menerjemahkan kekuatan itu menjadi pengaruh positif bagi dunia. Prinsip-prinsip Dasasila Bandung masih tetap relevan,” ujar Retno, merujuk kepada Dasasila Bandung yang dihasilkan dalam Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.
Menurut Retno, rivalitas antarnegara yang semakin tajam antara kekuatan besar (superpower) menimbulkan ketegangan dan ketidakpercayaan, yang menghambat kerja sama antarnegara dalam menghadapi pandemi virus corona (COVID-19).
Untuk itu, ia menyerukan agar GNB memperjuangkan akses yang berkeadilan terhadap obat dan vaksin COVID-19 serta teknologi kesehatan dan sumber daya yang dibutuhkan. (MS)