JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi capaian lifting (produksi siap jual) minyak dan gas atau migas mencapai 1.689 ribu barel ekuivalen minyak per hari (boped) per September 2020.
Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM, mengatakan realisasi tersebut akan menjadi sinyal positif bagi para pelaku usaha migas di Indonesia. “Ini merupakan kabar postif sektor migas di tengah kondisi pandemi covid-19 menekan harga minyak dunia dan kegiatan operasional di lapangan,” kata Pribadi lewat keterangan resmi pada Sabtu (24/10) kemarin.
Selain itu, Pribadi juga mengapresiasi upaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK Migas) dalam mendorong kontraktor untuk menggenjot aktivitas eksplorasi.
Merujuk data SKK Migas, realisasi lifting migas sampai Q3 2020 terdiri atas lifting minyak sebesar 706,2 ribu barel minyak per hari (bopd). Ini setara 100,2% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) yaitu 705.000 bopd.
Kemudian realisasi lifting gas sebanyak 5.502 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Realisasi lifting gas setara 99,3% dari target APBN-P yaitu 5.556 mmscfd. (KR)