JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) membukukan penurunan fee based income sebesar 7,1% menjadi Rp1,7 triliun pada September 2020.
Meskipun fee based turun, tapi fee based berulang naik tipis 2,2% terutama dari biaya terkait pasar global, bancassurance, investasi dan biaya transaksi e-channel.
Namun dukungan pertumbuhan bisnis syariah menyebabkan laba bersih bertahan di angka Rp1,5 triliun, sama dengan periode yang sama tahun 2019. Dalam siaran persnya, bank itu menyebutkan laba bersih tidak berubah karena manajemen biaya yang disiplin. Hal itu telah membantu mengimbangi dampak dari volatilitas pasar, gangguan, dan pengurangan pinjaman akibat wabah Covid-19.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan pihaknya terus mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lanjutan terhadap portofolio perusahaan. Hal itu sekaligus memanfaatkan peluang bisnis melalui layanan perbankan digital yang kini mulai menunjukkan hasil yang positif.
Profil pendanaan Maybank juga membaik dengan rasio giro tabungan (current account savings account) naik dari 36,4% menjadi 39,7% pada September 2020. (AM)