JAKARTA - PT PLN (Persero) bekerjasama dengan Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI dalam mengembangkan energi terbarukan sebagai bagian dari platform Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) Indonesia One.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pemerintah berkomitmen untuk menyusun kebijakan dan instrumen dalam menangani perubahan iklim, seperti menyiapkan potensi energi baru terbarukan (EBT).
“Tantangan besar bagi Indonesia untuk bisa mewujudkan 23% bauran EBT dalam energi nasional. Namun, Indonesia tidak kekurangan potensi, dari 4.442 gigawatt potensi EBT baru digunakan 10,4 gigawatt atau 2,4%,” kata Sri Mulyani dalam konferensi video bertajuk “PLN Go Green dan Sustainable” pada hari Senin (2/11).
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, imbuhnya, pemerintah menyediakan berbagai instrumen kebijakan untuk mendukung PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), termasuk fasilitas perpajakan seperti tax allowance dan tax holiday, insentif biaya pelabuhan, pembebasan pajak bumi dan bangunan (PBB), dan Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Pada transfer dana ke daerah, kami juga memberikan Dana Alokasi Khusus yang dirancang untuk mendorong pemerintah daerah mengembangkan infrastruktur EBT, terutama pembangkit listrik tenaga surya, biogas dan panas bumi,” ujar Sri Mulyani. (MS)