JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membukukan penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,82 triliun sepanjang Januari-September 2020, naik 29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengatakan pendapatan dari pilar bisnis Land Development & Property naik 127% menjadi Rp 997,5 miliar selama 9 bulan 2020, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 438,5 miliar.
"Peningkatan pendapatan ini sebagian besar berasal dari kinerja yang kuat di Kendal, di mana penjualan lahan industri di Kendal melonjak menjadi Rp 630,4 miliar selama 9 bulan tahun 2020 dibandingkan Rp 7,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu," katanya dikutip dalam siaran pers, Rabu (11/11).
Sedangkan pendapatan dari segmen infrastruktur menurun 16% menjadi Rp 767,3 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan Dry Port dan Bekasi Power masing-masing sebesar 31% dan 18%. Pilar Leisure & Hospitality mencatat kenaikan pendapatan menjadi Rp 64,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 62,5 miliar.
Disampaikannya, KIJA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 171,1 milian, turun dibandingkan dengan capaian periode serupa tahun lalu yang mencatat laba bersih sebesar Rp 63,5 miliar. "Alasan utama penurunan ini adalah dampak pergerakan selisih kurs dimana pada kuartal ketiga 2020. Rugi selisih kurs sebesar Rp 255,4 miliar dibandingkan dengan laba selisih kurs sebesar Rp 102,4 miliar pada periode yang sama tahun 2019," katanya. (LK)