JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG), holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor asuransi dan penjaminan, berambisi menjalankan bisnis asuransi terbesar di indonesia setelah mendapat penyertaan modal negara sebesar Rp22 triliun melalui IFG Life.
Rencana penyertaan modal negara untuk IFG Life telah disepakati oleh Komisi VI DPR RI pada akhir November kemarin. Selain menggunakan dana tersebut, manajemen IFG juga telah menyiapkan dana Rp4,7 triliun yang berasal dari setoran dividen anggota holding IFG.
“Sehingga total dana yang disiapkan untuk IFG Life mencapai Rp26,7 triliun,” kata Pantro Silitonga, Direktur Bisnis IFG, kepada idnfinancials.com akhir pekan kemarin.
Nantinya, IFG Life nantinya tidak hanya menjalankan bisnis asuransi jiwa, tetapi juga asuransi kesehatan dan pengelolaan dana pensiun. “Kami menargetkan IFG Life dapat beroperasi mulai Januari 2021,” kata Silitonga kepada idnfinancials.com akhir pekan kemarin.
Silitonga mengakui bahwa IFG Life masih menjadi pemain baru di industri asuransi. Tetapi ia cukup optimis karena IFG Life memiliki target pasar yang cukup luas, mulai dari ekosistem BUMN dan masyarakat umum. “Bahkan tidak menutup kemungkinan IFG Life akan bermain di pasar Asean beberapa waktu mendatang,” ungkap Silitonga
Selain itu, IFG Life juga akan melanjutkan pengelolaan polis PT Jiwasraya (Persero) yang telah direstrukturisasi. Mengenai restrukturisasi polis Jiwasraya, IFG akan mulai melakukan sosialisasi selama Desember 2020 ini. (KR)