JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) sebesar US$ 413,4 miliar pada Oktober 2020. Kondisi utang ini dinilai masih sehat apabila menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam pengelolaannya.
Erwin Haryono, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI menyampaikan posisi ULN itu terdiri dari sektor publik (pemerintah dan bank sentra) sebesar US$ 202,6 miliar dan sektor swasta (private) US$ 210,8 milliar. "Laju utang luar negeri menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena pelambatan utang luar negeri pemerintah," katanya dikutip dari siaran pers pada Selasa (15/12).
Menurut dia, rasio utang luar negeri itu terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,8%, naik dibandingkan rasio utang terhadap PDB di September 2020 sebesar 38,1%. "Pemerintah dan BI akan berkoordinasi guna menjaga struktur utang luar negeri supaya tetap sehat," katanya. (LK)