JAKARTA. Moody’s Investors Service menetapkan peringkat B1 dengan outlook negatif, atas obligasi yang akan diterbitkan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.
Stephanie Cheong, Analis Moody’s, mengatakan peringkat tersebut setara dengan senior notes eksisting yang belum diterbitkan oleh Sritex. Sebagai informasi, Sritex berencana menggunakan US$150 juta dari obligasi yang akan diterbitkan untuk mencicil fasilitas pinjaman sindikasi yang akan jatuh tempo pada Januari 2022 mendatang.
“Obligasi yang akan diterbitkan tersebut akan meningkatkan likuiditas Sritex, dengan cara memperpanjang masa jatuh tempo profil utangnya dan memberi ruang pada modal kerjanya,” kata Cheong lewat keterangan resmi.
Per September 2020 lalu, Sritex memiliki kas sebanyak US$159 juta dan dana sebesar US$87 juta yang tersedia di bank. Namun salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini juga tengah menghadapi sejumlah utang jatuh tempo selama 12-18 mendatang, dengan total utang US$611 juta.
Cheong menambahkan, outlook negatif yang diberikan Moody’s untuk Sritex mencerminkan risiko restrukturisasi utang. Mengingat total utang sindikasi Sritex yang akan jatuh tempo pada Januari 2022 nanti yaitu sebesar US$350 juta. (KR)