JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ekspor pada Desember 2020 sebesar US$ 16,54 miliar atau tumbuh 8,39% dibandingkan ekspor pada November 2020 sebesar US$ 15,26 miliar. Sedangkan nilai impor per Desember 2020 mencapai US$ 14,44 miliar naik 14% dibandingkan impor pada bulan sebelumnya sebesar US$ 14,51 miliar.
Dari siaran pers BPS yang dipublikasikan pada Jumat (15/1), ekspor nonmigas menyumbang 93,84% dari total ekspor Desember 2020. Kontributor ekspor terbesar di sektor nonmigas antara lain, industri sebesar 78,10%, tambang 13,13%, dan pertanian 2.61%. Sedangkan sektor migas hanya menyumbang 6,16% dari total ekspor.
Peningkatan ekspor non migas RI terbesar ke negara Amerika Serikat sebesar US$ 265,9 juta, India US$ 254,6 juta, Belanda US$ 100,2 juta, Korea Selatan US$ 82,2 juta dan Jepang US$ 63,3 juta. Sebaliknya penurunan ekspor non migas terjadi di Brasil US$ 14,2 juta, Kenya US$ 14,6 juta, Thailand US$ 29,7 juta, Australia US$ 31,1 juta, dan Jerman
US$ 32,4 juta.
Dalam keterangan BPS itu, pangsa pasar ekspor non migas terbesar berada di Tiongkok 21,39%, diikuti Amerika Serikat 12,06%, Jepang 8,06%. Dari sisi kawasan, pangsa pasar ekspor non migas di ASEAN sebanyak 20,12% dan Uni Eropa 8,19%. (LK)