JAKARTA - Model bisnis dan produk keuangan syariah dinilai perlu terus melakukan terobosan dan inovasi. Hal itu disampaikan Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga merangkap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam siaran pers dikutip Senin (25/1).
Dia mengatakan tantangan di sektor keuangan syariah antara lain, market share, literasi keuangan syariah, dan Indeks Inklusi Keuangan Syariah (IIKS). Market share industri keuangan syariah, katanya, masih sekira 9,90% dari total aset nasional, sedangkan literasi keuangan syariah di level 8,93% dan IIKS kisaran 9,1%.
"Masyarakat ekonomi syariah harus meningkatkan program kerja dan kegiatan yang bermanfat untuk mendukung ekonomi nasional," ucap Santoso.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa masyarakat ekonomi syariah juga diharapkan aktif mendorong perekonomian digital dan teknologi finansial syariah. Platform digital syariah ini nantinya akan membantu pemberdayaan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Santoso juga menyatakan, "Lembaga internasional menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah karena meningkatnya industri halal, adanya pertumbuhan ekonomi syariah, dan jumlah penduduk muslim sekira 230 juta,". (LK)