JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), pengelola laboratorium kesehatan, mengalokasikan dividen senilai Rp 161,25 miliar dari laba tahun buku 2020 sebesar Rp 268,75 miliar. Pembagian alokasi dividen itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang berlangsung pada hari ini (8/4).
Dewi Muliaty, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengatakan alokasi dividen itu sebanyak 60% dari laba bersih. "Perusahaan konsisten membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio sebesar 50% dari laba bersih perusahaan," katanya.
Dicontohkanya, dividen tunai pada 2019 sebesar Rp 105,13 miliar atau setara 50% dari laba bersih.
Menurut dia, rasio besaran dividen tunai mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perusahaan. Pada masa mendatang, katanya, alokasi dividen tunai akan mengacu pada kondisi perekonomian dan kinerja perusahaan. "Kami fokus pada peningkatan profibilitas, peningkatan keunggulan operasional, dan pengendalian biaya, serta pengembangan teknologi untuk pertumbuhan bisnis," ujarnya.
Selain pembagian dividen, RUPST PRDA menunjuk dua komisaris independen yang baru yakni, Kemal Imam Santoso dan Keri Lestari Dandan, menggantikan Scott Andrew Merillees dan Lukas Setia Atmaja. Santoso merupakan mantan Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan periode 2016-2020 dan Keri Lestari diketahui penemu di bidang farmasi. (LK)