BerandaBeritaVideo

Industri farmasi dan alat kesehatan dipacu terapkan industri 4.0

15 April 2021 08:50

JAKARTA - Industri farmasi dan alat kesehatan telah ditetapkan menjadi sektor-sektor strategis dalam penerapan industri 4.0. Ketika Covid-19 masuk ke tanah air, permintaan terhadap vitamin, suplemen dan obat-obatan untuk menambah kekebalan tubuh meningkat. Seiring demand yang tinggi pada sektor tersebut, pemerintah menambahkan sektor alat kesehatan dan farmasi ke dalam sektor prioritas dalam Making Indonesia 4.0.

“Sektor industri alat kesehatan dan farmasi masuk dalam kategori high  demand di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing sektor industri alat kesehatan dan farmasi dengan mendorong transformasi teknologi berbasis digital. Pemanfaatan teknologi digital dimulai dari tahapan produksi hingga distribusi kepada konsumen,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Rabu (14/4).

Salah satu pembicara, Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemkes, Arianti Anaya menyampaikan, Kementerian Kesehatan (Kemkes) telah membuat sebuah peta jalan untuk mengakselerasi perkembangan industri farmasi dan alat kesehatan menuju industri 4.0, sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 yang dipimpin oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Ia menambahkan, ada pertumbuhan sarana produksi alat kesehatan yang terus meningkat. Dari 193 perusahaan di tahun 2015, telah mencapai 891 perusahaan pada 2021. “Dalam lima tahun terakhir, industri alat kesehatan dalam negeri tumbuh sebanyak 698 industri atau meningkat 361,66%,” imbuh Arianti.

Menurut data Kementerian Kesehatan, sampai tahun 2021, terdapat 271 industri formulasi farmasi, 17 industri bahan baku farmasi,132 industri obat tradisional, 18 industri ekstraksi hasil alam. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Produk farmasi dan alat kesehatan di Indonesia telah diekspor ke beberapa negara, seperti Belanda, Inggris, Polandia, Nigeria, Cambodia, Vietnam, Filipina, Myanmar, Singapura, Korea Selatan serta Amerika Serikat. (LM)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.