JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), perusahaan yang menjalankan bisnis properti dan konstruksi, membukukan kerugian sebanyak Rp87,54 miliar pada tahun buku 2020.
Salah satu penyebab kerugian tersebut adalah kinerja pendapatan SSIA yang menurun hingga 26,44% secara year-on-year (yoy) pada 2020, menjadi sebesar Rp2,95 triliun. Padahal di tahun buku sebelumnya, perseroan masih sanggup membukukan pendapatan Rp4,01 triliun.
Menurut data idnfinancials.com, SSIA juga mampu mencetak laba bersih sebesar Rp92,31 miliar pada tahun buku 2019.
Meskipun mengalami kerugian pada 2020 lalu, Manajemen SSIA mengaku optimis pada 2021 ini perseroan sanggup menaikkan kembali pendapatannya hingga 10-15%. Pertumbuhan ini dilandasi oleh proyeksi perolehan kontrak baru sekitar Rp2 triliun.
Menurut data idnfinancials.com, saat ini 74,55% saham SSIA dimiliki oleh invesetor publik dengan masing-masing kepemilikan di bawah 5%. Sementara itu sebanyak 9,33% saham dimiliki oleh Arman Investments Utama, 8,12% saham dimiliki oleh PT Persada Capital Investama, 8% saham dimiliki oleh Intrepid Investments Limited, dan sisanya merupakan saham treasury. (KR)